Cover
Jetzt kostenlos starten Aves_Kelompok 4C (REVISI).pdf
Summary
# Pengenalan dan klasifikasi ordo burung
Ordo-ordo burung yang dibahas dalam dokumen ini mencakup beragam kelompok dengan karakteristik morfologi, perilaku, dan habitat yang unik, yang diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri taksonomi mereka [3](#page=3).
### 1.1 Apodiformes
Ordo Apodiformes adalah kelompok burung yang sangat terspesialisasi untuk kehidupan di udara. Ciri utamanya meliputi tubuh aerodinamis, sayap panjang dan runcing, serta kaki yang sangat pendek dan lemah sehingga tidak cocok untuk berjalan. Mereka menghabiskan hampir seluruh hidupnya dalam keadaan terbang. Ordo ini memiliki metabolisme yang sangat tinggi untuk mendukung gaya hidup yang energik dengan kemampuan terbang yang lincah dan cepat [4](#page=4).
Apodiformes terdiri dari tiga famili utama:
* Apodidae (burung walet) [4](#page=4).
* Trochilidae (burung kolibri) [4](#page=4).
* Hemiprocnidae (walet-pohon) [4](#page=4).
Mereka berperan penting sebagai penyerbuk (kolibri) dan pengendali populasi serangga (walet) di berbagai habitat di seluruh dunia [4](#page=4).
### 1.2 Piciformes
Piciformes adalah ordo burung dengan 9 famili dan lebih dari 450 spesies yang sebagian besar hidup di pepohonan. Famili yang paling terkenal adalah Picidae (pelatuk). Famili utama lainnya meliputi Lybiidae (barbet Afrika), Ramphastidae (tukan), Megalaimidae (barbet Asia), Indicatoridae (pemandu-lebah), dan Galbulidae (jacamar) [15](#page=15).
Sebagian besar anggota ordo ini bersifat insektivora, meskipun beberapa memakan buah atau bahkan lilin lebah. Ciri khas mereka adalah kaki zygodactyl untuk memanjat, ketiadaan bulu lembut, serta sarang berbentuk rongga. Ukurannya bervariasi dari piculet kecil hingga tukan besar. Anakannya bersifat altricial, sangat bergantung pada induk saat menetas [15](#page=15).
### 1.3 Pterocliformes
Ordo Pterocliformes adalah kelompok burung darat yang dikenal sebagai sandgrouse. Mereka adalah burung pemakan biji yang hidup terutama di daerah kering seperti padang pasir, stepa, dan savana terbuka. Burung-burung ini memiliki tubuh yang padat, sayap panjang dan runcing, serta kemampuan terbang cepat sehingga mampu menempuh jarak jauh untuk mencari air dan makanan [36](#page=36).
Ciri khas yang menonjol dari Pterocliformes adalah kemampuan bulu bagian perut, terutama pada jantan, untuk menyerap dan membawa air ke sarang. Ini merupakan adaptasi untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya di lingkungan yang kekurangan air. Paruh mereka pendek dan kuat, sesuai dengan kebiasaan memakan biji-bijian keras. Kaki kecil dan kuat membantu mereka bergerak di permukaan tanah terbuka [36](#page=36).
### 1.4 Columbiformes
Ordo Columbiformes termasuk dalam kelas Aves, dengan ciri morfologi berupa paruh pemakan biji-bijian dan kaki petengger (anisodactylie). Anggota ordo ini umumnya memakan biji-bijian, namun beberapa spesies dapat memakan buah-buahan, tumbuhan, dan serangga. Mereka tersebar luas di seluruh belahan dunia dan umumnya ditemukan di lahan terbuka seperti padang rumput, persawahan, hingga perkotaan [40](#page=40).
### 1.5 Strigiformes
Strigiformes adalah ordo burung nokturnal yang dikenal sebagai burung hantu. Ciri utamanya meliputi mata besar menghadap ke depan, pendengaran sangat tajam, dan bulu lembut yang memungkinkan terbang tanpa suara. Mereka memiliki paruh melengkung dan cakar kuat untuk menangkap mangsa. Ordo ini terdiri dari dua famili utama: Tytonidae (burung hantu serak) dan Strigidae (burung hantu sejati). Strigiformes berperan penting sebagai predator pengendali hama di berbagai habitat [44](#page=44).
### 1.6 Caprimulgiformes
Ordo Caprimulgiformes merupakan ordo burung malam yang dikenal memiliki kemampuan kamuflase yang sangat baik dan pola kehidupan yang lebih banyak berlangsung saat senja hingga malam hari. Ordo ini mencakup burung-burung yang umumnya memakan serangga yang ditangkap saat terbang, dengan tubuh yang ringan dan adaptasi khusus untuk aktivitas malam. Burung dalam ordo ini biasa ditemukan di habitat terbuka seperti hutan jarang, padang semak, area berpasir, dan padang rumput [54](#page=54).
Ordo ini terdiri dari lima famili: Caprimulgidae, Podargidae, Aegothelidae, Nyctibiidae, dan Steatornithidae. Famili-famili ini memiliki anggota dengan keahlian berburu serangga pada malam hari dan kemampuan berkamuflase tinggi sehingga sulit terlihat saat bertengger di tanah atau ranting [54](#page=54).
### 1.7 Coliiformes
Coliiformes, dikenal sebagai mousebirds, merupakan kelompok burung kecil khas Afrika Sub-Sahara. Mereka memiliki tubuh dengan bulu yang lembut, berwarna abu-abu kecokelatan, dan sering tampak "kusut". Tubuhnya ramping dengan ekor sangat panjang dan kaku yang membentuk sebagian besar panjang total burung. Kepala mereka dihiasi jambul kecil, sementara paruhnya pendek dan kuat [70](#page=70).
---
# Karakteristik dan persebaran famili burung
Ringkasan ini merinci karakteristik unik, taksonomi, dan ciri-ciri persebaran dari berbagai famili burung yang dibahas dalam dokumen, mencakup famili seperti Apodidae, Trochilidae, Hemiprocnidae, Picidae, Lybiidae, Ramphastidae, Megalaimidae, Indicatoridae, Galbulidae, Pteroclidae, Columbidae, Tytonidae, Strigidae, Caprimulgidae, Podargidae, Aegothelidae, Nyctibiidae, Steatornithidae, dan Coliidae.
### 2.1 Famili Apodidae
* **Ciri Khas:**
* Memiliki struktur ekor kaku dengan ujung meruncing seperti jarum [6](#page=6).
* Sayap panjang melengkung seperti sabit, memberikan performa aerodinamis tinggi [6](#page=6).
* Kaki sangat pendek (apodiform) dengan cakar kuat untuk mencengkeram permukaan vertikal [6](#page=6).
* Pola warna kontras antara bagian dorsal coklat gelap dan bagian ventral serta subcaudal berwarna putih [6](#page=6).
### 2.2 Famili Trochilidae
* **Ciri Khas:**
* Merupakan burung terkecil di dunia, dengan panjang tubuh hanya 5-6 cm [9](#page=9).
* Memiliki paruh panjang ramping yang adaptif untuk mengakses nektar bunga berukuran kecil [9](#page=9).
* Bulu metalik berkilau, dengan warna merah ruby pada tenggorokan jantan dan hijau zaitun pada punggung [9](#page=9).
* Memiliki kemampuan terbang khusus seperti melayang di tempat dan terbang mundur [9](#page=9).
### 2.3 Famili Hemiprocnidae
* **Ciri Khas:**
* Memiliki jambul kepala yang mencolok pada kedua jenis kelamin [12](#page=12).
* Dapat bertengger di dahan pohon dengan posisi horizontal, berbeda dari walet sejati [12](#page=12).
* Ekor panjang dan bercabang dalam yang membentuk seperti garpu [12](#page=12).
* Pola warna kontras antara abu-abu metalik pada dorsal dengan putih pada bagian ventral [12](#page=12).
* Jantan memiliki bercak oranye di pipi, sedangkan betina tidak memilikinya [12](#page=12).
### 2.4 Famili Picidae
* **Ciri Khas:**
* Warna dominan hitam pada seluruh tubuh [18](#page=18).
* Memiliki tajuk merah menyala [18](#page=18).
* Paruh panjang dan kuat, sangat adaptif untuk memahat kayu keras [18](#page=18).
* Ekor panjang dan kaku, berfungsi sebagai penopang saat memanjat batang pohon [18](#page=18).
### 2.5 Famili Lybiidae
* **Ciri Khas:**
* Warna mencolok, merupakan kombinasi merah, kuning, hitam, dan putih yang sangat kontras [21](#page=21).
* Kepala hitam dengan bercak merah [21](#page=21).
* Paruh besar dan tebal berwarna kuning pucat, khas burung pemakan buah [21](#page=21).
* Sayap berwarna hitam dengan bercak putih yang mencolok saat terbang [21](#page=21).
* Lingkaran mata berwarna merah [21](#page=21).
### 2.6 Famili Ramphastidae
* **Ciri Khas:**
* Paruh sangat besar berwarna oranye cerah dengan ujung hitam [24](#page=24).
* Lingkar mata biru yang dikelilingi kulit orbital oranye [24](#page=24).
* Tubuh mayoritas hitam, kontras dengan dada putih dan penutup ekor bawah merah [24](#page=24).
* Ekor panjang dan kaku, berfungsi menjaga keseimbangan saat bertengger [24](#page=24).
### 2.7 Famili Megalaimidae
* **Ciri Khas:**
* Dahi dan tenggorokan merah terang (red forehead & throat patches) [27](#page=27).
* Lingkaran sisi mata berwarna merah dan garis mata berwarna hitam [27](#page=27).
* Tubuh hijau terang dengan bercak-bercak kuning dan hitam pada dada [27](#page=27).
* Paruh tebal dan hitam, khas barbets pemakan buah [27](#page=27).
### 2.8 Famili Indicatoridae
* **Ciri Khas:**
* Bulu tubuh keabu-abuan hingga coklat kusam, tampak sederhana dibandingkan burung Piciformes lain [30](#page=30).
* Bagian perut lebih pucat, hampir putih keabu-abuan [30](#page=30).
* Ekor hitam dengan ujung putih, ciri yang mudah dikenali saat terbang [30](#page=30).
* Paruh berwarna kuning [30](#page=30).
### 2.9 Famili Galbulidae
* **Ciri Khas:**
* Bulu tubuh berwarna hijau metalik mengilap, khas jacamars [33](#page=33).
* Ekor berwarna hijau zamrud (emerald green) [33](#page=33).
* Dagu dan bagian tenggorokan putih cerah (white throat patch) [33](#page=33).
* Perut dan sisi tubuh berwarna coklat kemerahan (rufous) [33](#page=33).
* Paruh sangat panjang, lurus, dan hitam, berbentuk seperti paruh kingfisher namun lebih ramping [33](#page=33).
### 2.10 Famili Pteroclidae
* **Ciri Khas:**
* Warna bulu dominan coklat kekuningan dengan pola bercoret halus sebagai kamuflase di habitat berpasir [37](#page=37).
* Jantan memiliki pola warna lebih kontras, termasuk dada kekuningan dengan garis gelap melintang dan bagian wajah lebih jelas [37](#page=37).
* Paruh pendek [37](#page=37).
* Mata dikelilingi cincin kulit telanjang berwarna kuning [37](#page=37).
### 2.11 Famili Columbidae
* **Ciri Khas:**
* Jambul tegak seperti mahkota [41](#page=41).
* Bulu tubuh keseluruhan kelabu-biru, dengan bercak bahu putih mencolok dikelilingi warna merah marun yang meluas hingga ke punggung [41](#page=41).
* Tidak memiliki warna merah marun di dada, berbeda dari burung mambruk lain [41](#page=41).
### 2.12 Famili Tytonidae
* **Ciri Khas:**
* Merupakan salah satu famili burung hantu [46](#page=46).
* Contoh spesies adalah *Tyto alba* (Barn Owl / Burung Hantu Serak Jawa) [46](#page=46).
### 2.13 Famili Strigidae
* **Ciri Khas:**
* Merupakan famili burung hantu yang mencakup spesies seperti *Bubo bubo* (Eurasian Eagle Owl) [50](#page=50).
### 2.14 Famili Caprimulgidae
* **Ciri Khas:**
* Aktif pada malam hari (nocturnal) [55](#page=55).
* Paruh kecil namun mulut sangat lebar (wide gape) untuk menangkap serangga saat terbang [55](#page=55).
* Warna bulu umumnya coklat-abu tersamar (cryptic plumage) untuk kamuflase [55](#page=55).
* Mata besar untuk melihat dalam kondisi cahaya rendah [55](#page=55).
* Sayap panjang dan ringan, memungkinkan terbang cepat dan lincah [55](#page=55).
* Memiliki suara panggilan yang khas dan berulang-ulang pada malam hari [55](#page=55).
### 2.15 Famili Podargidae
* **Ciri Khas:**
* Bulu bercorak marmer/coklat dengan motif menyerupai kulit kayu [58](#page=58).
* Paruh lebar, datar [58](#page=58).
* Memiliki *rictal bristles* di sekitar pangkal paruh untuk mendeteksi mangsa [58](#page=58).
* Mata besar berwarna kekuningan atau oranye [58](#page=58).
* Aktivitas sepenuhnya nokturnal [58](#page=58).
### 2.16 Famili Aegothelidae
* **Ciri Khas:**
* Ukuran tubuh kecil, sekitar 20–25 cm [61](#page=61).
* Bulu berwarna abu-abu atau coklat dengan pola samar [61](#page=61).
* Kepala besar dengan mata gelap dan bulat [61](#page=61).
* Paruh kecil tetapi mulut dapat terbuka lebar untuk menangkap serangga [61](#page=61).
* Tubuh ramping dan ringan, cocok untuk terbang cepat [61](#page=61).
* Nokturnal [61](#page=61).
### 2.17 Famili Nyctibiidae
* **Ciri Khas:**
* Ukuran tubuh sekitar 33–38 cm [64](#page=64).
* Bulu berwarna abu-abu kecoklatan dengan pola seperti kulit kayu [64](#page=64).
* Mata sangat besar berwarna kuning keemasan untuk melihat di malam hari [64](#page=64).
* Paruh kecil tetapi mulut sangat lebar untuk menangkap serangga [64](#page=64).
* Postur tegak dan kaku ketika bertengger, menyerupai batang kayu mati [64](#page=64).
* Nokturnal [64](#page=64).
### 2.18 Famili Steatornithidae
* **Ciri Khas:**
* Ukuran tubuh sekitar 40–49 cm, termasuk burung nokturnal berukuran besar [67](#page=67).
* Bulu berwarna coklat kemerahan dengan bercak putih khas pada sayap [67](#page=67).
* Mata besar dengan pupil lebar, beradaptasi untuk melihat dalam kegelapan total [67](#page=67).
* Paruh besar dengan *rictal bristles* (bulu sensorik) di sekitarnya [67](#page=67).
* Nokturnal [67](#page=67).
### 2.19 Famili Coliidae
* **Ciri Khas:**
* Memiliki jambul kecil di bagian kepala berwarna abu-abu [71](#page=71).
* Memiliki punggung putih yang sangat mencolok [71](#page=71).
* Tubuh ramping dengan ekor sangat panjang [71](#page=71).
* Warna tubuh umumnya abu-abu kecokelatan [71](#page=71).
---
# Status konservasi spesies burung
Ringkasan ini membahas status konservasi berbagai spesies burung berdasarkan skala IUCN Red List, mencakup kategori risiko kepunahan yang berbeda.
### 3.1 Pengantar status konservasi spesies burung
Status konservasi merupakan indikator penting untuk menilai risiko kepunahan suatu spesies. IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List menyediakan klasifikasi standar untuk mengevaluasi status konservasi organisme, termasuk burung. Skala ini membantu dalam mengidentifikasi spesies yang memerlukan perhatian konservasi segera dan memandu upaya pelestarian [43](#page=43) [53](#page=53).
### 3.2 Kategori status konservasi yang dibahas
Dokumen ini mengacu pada beberapa kategori utama dalam IUCN Red List, yang mencerminkan tingkat risiko kepunahan yang dihadapi oleh suatu spesies burung:
* **LC (Least Concern) - Risiko Rendah**: Kategori ini diberikan kepada spesies yang populasinya stabil, tersebar luas, dan tidak terancam punah dalam waktu dekat. Populasi mereka masih melimpah dan dianggap aman secara global [14](#page=14) [20](#page=20) [23](#page=23) [26](#page=26) [29](#page=29) [32](#page=32) [35](#page=35) [39](#page=39) [49](#page=49) [53](#page=53) [57](#page=57) [60](#page=60) [63](#page=63) [66](#page=66) [69](#page=69) [73](#page=73) [8](#page=8).
* **NT (Near Threatened) – Hampir Terancam**: Spesies dalam kategori ini tidak sepenuhnya stabil populasinya dan berpotensi masuk dalam kategori terancam jika tekanan lingkungan tidak dikendalikan [11](#page=11).
* **VU (Vulnerable) - Rentan**: Kategori ini menunjukkan bahwa populasi spesies sudah berada pada tingkat risiko kepunahan yang serius di alam liar [43](#page=43).
> **Tip:** Memahami perbedaan antar kategori ini sangat penting untuk menginterpretasikan data konservasi dan menyusun strategi pelestarian yang efektif.
### 3.3 Spesies burung dan status konservasinya
Berdasarkan dokumen yang tersedia, status konservasi beberapa spesies burung yang dibahas adalah sebagai berikut:
* *Hirundapus caudacutus*: LC (Least Concern) [8](#page=8).
* *Mellisuga helenae*: NT (Near Threatened) [11](#page=11).
* *Hemiprocne coronata*: LC (Least Concern) [14](#page=14).
* *Dryocopus martius*: LC (Least Concern) [20](#page=20).
* *Lybius bidentatus*: LC (Least Concern) [23](#page=23).
* *Ramphastos toco*: LC (Least Concern) [26](#page=26).
* *Psilopogon haemacephalus*: LC (Least Concern) [29](#page=29).
* *Indicator indicator*: LC (Least Concern) [32](#page=32).
* *Galbula galbula*: LC (Least Concern) [35](#page=35).
* *Pterocles indicus*: LC (Least Concern) [39](#page=39).
* *Goura cristata*: VU (Vulnerable) [43](#page=43).
* *Tyto alba* (Burung Hantu Serak Jawa): LC (Least Concern) [49](#page=49).
* *Caprimulgus europaeus*: LC (Least Concern) [57](#page=57).
* *Podargus strigoides*: LC (Least Concern) [60](#page=60).
* *Aegotheles cristatus*: LC (Least Concern) [63](#page=63).
* *Nyctibius griseus*: LC (Least Concern) [66](#page=66).
* *Steatornis caripensis*: LC (Least Concern) [69](#page=69).
* *Colius colius*: LC (Least Concern) [73](#page=73).
> **Contoh:** Spesies *Goura cristata* berstatus VU (Vulnerable), yang mengindikasikan bahwa spesies ini menghadapi risiko kepunahan yang serius di alam liar dan memerlukan intervensi konservasi yang mendesak [43](#page=43).
### 3.4 Skala IUCN Red List secara umum
Skala IUCN Red List mencakup berbagai kategori mulai dari yang paling tidak mengkhawatirkan hingga kepunahan. Kategori "Least Concern" (LC) mewakili status risiko rendah, di mana populasi spesies dianggap stabil dan aman. Bagian tengah dari skala seringkali menampilkan kategori risiko rendah dengan jelas, seperti yang ditunjukkan oleh warna merah pada salah satu ilustrasi. Skala lengkap ini membantu dalam pemahaman global mengenai status konservasi keanekaragaman hayati [53](#page=53).
---
## Common mistakes to avoid
- Review all topics thoroughly before exams
- Pay attention to formulas and key definitions
- Practice with examples provided in each section
- Don't memorize without understanding the underlying concepts
Glossary
| Term | Definition |
|------|------------|
| Apodiformes | Ordo burung yang sangat terspesialisasi untuk kehidupan di udara, dengan ciri utama tubuh aerodinamis, sayap panjang dan runcing, serta kaki yang sangat pendek dan lemah. Mereka menghabiskan hampir seluruh hidupnya dalam keadaan terbang. |
| Piciformes | Ordo burung yang sebagian besar hidup di pepohonan, dicirikan dengan kaki zygodactyl untuk memanjat, paruh kuat dan bervariasi, serta seringkali bersarang di lubang pohon. Ordo ini mencakup pelatuk, barbet, dan toucan. |
| Pterocliformes | Ordo burung darat yang dikenal sebagai sandgrouse, yaitu burung pemakan biji yang hidup di daerah kering seperti padang pasir, stepa, dan savana terbuka. Ciri khasnya adalah kemampuan bulu perut, terutama pada jantan, untuk menyerap dan membawa air. |
| Columbiformes | Ordo burung dengan ciri morfologi berupa paruh pemakan biji-bijian dan tipe kaki petengger. Anggotanya umumnya memakan biji-bijian, buah-buahan, tumbuhan, dan serangga, serta tersebar luas di seluruh dunia. |
| Strigiformes | Ordo burung nokturnal yang dikenal sebagai burung hantu, dengan ciri utama mata besar menghadap ke depan, pendengaran sangat tajam, dan bulu lembut yang memungkinkan terbang tanpa suara. |
| Caprimulgiformes | Ordo burung malam yang memiliki kemampuan kamuflase sangat baik dan pola kehidupan yang lebih banyak berlangsung saat senja hingga matahari terbenam. Mereka umumnya memakan serangga yang ditangkap saat terbang. |
| Coliiformes | Kelompok burung kecil khas Afrika Sub-Sahara yang dikenal sebagai mousebirds, memiliki tubuh ramping dengan ekor sangat panjang dan kaku, serta bulu lembut berwarna abu-abu kecokelatan. |
| Apodidae | Famili burung dalam ordo Apodiformes, yang dikenal sebagai burung walet. Mereka memiliki kemampuan terbang yang sangat lincah dan cepat, serta menghabiskan sebagian besar waktunya di udara. |
| Trochilidae | Famili burung dalam ordo Apodiformes, yang dikenal sebagai burung kolibri. Mereka adalah burung terkecil di dunia dengan kemampuan terbang khusus, termasuk melayang di tempat dan terbang mundur. |
| Hemiprocnidae | Famili burung dalam ordo Apodiformes, yang dikenal sebagai walet-pohon. Mereka memiliki jambul kepala yang mencolok dan dapat bertengger di dahan pohon dengan posisi horizontal. |
| Zygodactyl | Struktur kaki burung yang memiliki dua jari menghadap ke depan dan dua jari menghadap ke belakang, sangat cocok untuk memanjat atau mencengkeram dahan pohon. |
| Habitat | Lingkungan alam di mana suatu spesies organisme hidup dan berkembang biak, meliputi faktor fisik dan biologis yang memengaruhi kelangsungan hidupnya. |
| Status Konservasi | Tingkat risiko kepunahan suatu spesies berdasarkan data populasi dan ancaman yang dihadapi, dikategorikan oleh organisasi seperti IUCN Red List (misalnya, Least Concern, Near Threatened, Vulnerable). |
| Taksonomi | Ilmu pengklasifikasian makhluk hidup ke dalam tingkatan hierarkis berdasarkan persamaan dan perbedaan karakteristik mereka, mulai dari Regnum (Kerajaan) hingga Spesies. |
| Persebaran | Area geografis di mana suatu spesies organisme ditemukan secara alami, yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kemampuan adaptasi, dan sejarah evolusi. |
| Nokturnal | Hewan yang aktif, mencari makan, dan bergerak terutama pada malam hari, serta beristirahat pada siang hari. |
| Kamuflase | Kemampuan organisme untuk menyamarkan diri dengan lingkungan sekitarnya, baik melalui warna, pola, maupun bentuk, untuk menghindari predator atau mendekati mangsa. |
| Aerodinamis | Bentuk atau desain yang mengurangi hambatan udara saat bergerak, memungkinkan objek untuk bergerak lebih efisien melalui udara, seperti sayap burung. |
| Metabolisme | Seluruh proses kimia yang terjadi dalam organisme hidup untuk mempertahankan kehidupan, termasuk pencernaan makanan, sintesis molekul, dan pembuangan limbah. |
| Migrasi | Pergerakan musiman hewan dari satu wilayah ke wilayah lain, biasanya untuk mencari makanan, berkembang biak, atau menghindari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. |
| Endemik | Spesies yang hanya ditemukan di wilayah geografis tertentu dan tidak ada di tempat lain di dunia. |